
Ustad Yusuf Mansur atau Jam'an Nurkhatib Mansur lahir di Jakarta, 19 Desember 1976 adalah seorang tokoh pendakwah, penulis buku, pengusaha, dan Pimpinan dari pondok pesantren Daarul Quran Ketapang, Cipondoh, Cikarang Tanggerang. Kala muda Ustad Yusuf Mansur gemar balapan motor. Beliau lebih suka balapan dari pada kuliahnya. Ustad Yusuf Mansur pernah mencicipi bangku kuliah dijurusan Informatika berhenti di tengah jalan. Pada tahun 1996 Ustad Yusuf Mansur terjun dibisnis Informatika. Sayang bisnisnya ini tak mendatang untung. Bahkan malah menyebabkan dirinya terlilit hutang yang jumlahnya miliaran. Karena bisnisnya itu, beliau pernah merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2 bulan. Setelah bebas, Ustad Yusuf Mansur kembali mencoba berbisnis kembali namun gagal dan terlilit hutang kembali. Cara hidup yang keliru membuat beliau kembali masuk bui pada 1998. “ Saat itu saya lupa dan jauh dari Allah”. Di penjara yang kedua, beliau mendekam di bui selama 14 hari.
Hari-harinya terasa berat ketika dipenjara. Suatu hari beliau merasakan
lapar yang sangat amat ketika didalam penjara. Didekat tempat duduknya, beliau
melihat sepotong roti. Ketika beliau ingin memakan roti tersebut, beliau
melihat segerombalan semut sedang mencari-cari makanan. “ Entah apa yang saya
fikirkan saat itu, yang pasti saya membagi roti itu menjadi 2 bagian untuk saya
sendiri dan untuk semut-semut, saya sambil berharap mereka mendoakan saya agar
segera mendapatkan makanan. Ajaib! 5 menit setelah itu saya mendapatkan nasi
bungkus padang” tutur Ustad Yusuf Mansur. Petunjuk itu yang membuat hidup Ustad
Yusuf Mansur berubah.
Setelah petunjuk itulah beliau mendapat petunjuk untuk shodaqoh. Selepas
dari penjara, Ustadz Yusuf Mansur berjualan es di terminal Kali Deres. Berkat
keikhlasan sedekah pula, akhirnya bisnis Ustadz Yusuf Mansur berkembang. Tak
lagi berjualan dengan termos, tapi memakai gerobak, Ia juga mulai punya anak
buah.
Hidup
Ustadz Yusuf Mansur mulai berubah saat ia berkenalan dengan polisi yang
memperkenalkannya dengan LSM. Selama kerja di LSM itulah, Ustadz Yusuf membuat
buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Buku yang terinspirasi oleh
pengalamannya di penjara saat rindu dengan orang tua. Tak disangka, buku itu
mendapat sambutan yang luar biasa. Ustadz Yusuf sering diundang untuk bedah
buku tersebut. Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya. Di
banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi
contoh-contoh kisah dalam kehidupan nyata. “Cara saya membedah buku saya dengan
bertutur. Ternyata cara ini banyak disukai orang. Dari sini saya sering
diundang ceramah,” tutur Ustad Yusuf Mansur.
Untuk
mengejar hutangnya yang milyaran dengan penghasilan yang ngepas Ustadz Yusuf
Mansur mulai mengajar diterminal kali deres, mengajarkan sedekah, dengan
mengajak orang mempraktekan sedekah maka pahalanya sama dengan jumlah nilai
sedekah yang dikumpulkan, nilai pahala yang kekumpul akhirnya dengan izin Allah
SWT hutangnya terlunasi dan penghidupannya yang menanjak.
Rasulullah s.a.w.
bersabda:
“Barangsiapa yang mengajak ke arah
kebaikan, maka ia memperoleh pahala sebagaimana pahala-pahala orang-orang yang
mengikutinya, tanpa dikurangi sedikitpun dan dari pahala-pahala mereka yang
mencontohnya itu, sedang barangsiapa yang mengajak kearah keburukan, maka ia
memperoleh dosa sebagaimana dosa-dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa
dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka yang mencontohnya itu.” (HR Muslim)
Saya
mengidolakannya karena beliau adalah seorang ulama dan beliau juga seorang yang
kuat dan pantang menyerah dalam bisnisnya salah satu contohnya. Karier Ustad
Yusuf Mansur makin mengkilap setelah bertemu denganYusuf Ibrahim, Produser
dari label PT Virgo Ramayana Record. Kerja samanya dengan Yusuf Ibrahim, Ustad
Yusuf Mansur menghasilkan kaset Tausiah Kun Faya Kun, The Power of Giving dan
Keluarga Sakinah yang baru saja di lepas ke pasar.
Lewat
tausiah, Ustad Yusuf Mansur berharap, bisa menutup semua dosa yang pernah ia
perbuat. “Dosa saya ini banyak sekali, terutama pada orangtua saya. Saya ini
pernah menjual tanahnya tanpa sepengetahuan beliau. Dengan tausiah saya
berharap dosa saya makin lama makin hilang. Inilah yang bisa saya lakukan untuk
Allah,” ucap Ustad Yusuf Mansur. Ternyata petunjuk Allah bisa datang dari mana
saja dengan cara yang sama sekali tidak kita sadari. Seperti yang dialami Ustad
Yusuf yang disadarkan oleh Allah melalui semut. Namun tidak semua orang mau
mengambil hikmah dan pelajaran yang sedemikian banyak. Dan tidak semua mereka
mau menjadikan Quran dan Sunnah sebagai pedoman kehidupannya.
Sekarang
siapa yang tidak kenal Yusuf Mansur, Ustad Sedekah atau Ustad Bisnis dengan
panggilan YM mulai merambah segi bisnis hampir disegala bidang dan pantas kami
nobatkan dalam sosok Moslem Millionaire Berikutnya. Sebgai catatan setelah
Sukses dengan Wisata Hati ustad Yusuf Mansuf membangun PPPA Darul Qur’an, Rumah
Tahfidz, Miracle Water, VSI, Koperasi untuk Patungan Aset dan patungan Usaha,
Hotel Siti Bandara, Tahfidz TV dan Masjid Tahfidz yang sedang dibangun sekarang
serta beberapa bisnis lain yang masih banyak lagi.